Tahun 1540, masa di mana semua orang masih mengunakan hukum Rimba.
Pagi itu di pajajaran, hari tanpak cerah secerah hati Rara Santang, dan pagi itu pula orang orang desa sedang nampak pada bercocok tanam di ladang kebun mereka, Akan tetapi gara gara kelakuan Nyi Liwet waktu di Kumayan dulu kini harimau harimau sumatra pun pada berdatangan, mereka datang untuk mencari Ratu mereka yaitu Pita Loka. Seperti yg kamu tau kalau sebenarnya harimau sumatra itu gak mungkin akan pada ketanah jawa, mereka bisa ketanah jawa karena mereka itu sihir
Sihir yg di kendalikan sama Gumara Peto Alam. Gumara adalah manusia harimau, atau yg orang kumayan menyebutnya sebagai Inyek. Inyek adalah orang yg paling di segani di kumayan, karena gara gara Inyek kampung mereka terbebas dari jeratan Hang Cinda.
*skip* *langsung ke pajajaran*
Di hutan di wilayah pajajaran, tanpaknya Humbalang dan Rajo langit sedang bertarung dengan pendekar Pajajaran, dan tanpaknya pendekar yg di Hadapi Rajo dan Balang itu bukan pendekar sembarangan. Rajo tau bahwa orang itu dari golongan pendekar Hitam. Akan tetapi Humbalang yg mulai penasaran pada Rajo dari mana Rajo tau kalau pendekar yg mereka hadapi itu golongan hitam pun mulai bertanya pada Rajo Langit.
Humbalang:"Rajo dari mana kamu tau kalau orang ini tu golongan Hitam
Rajo Langit:"Saya tau Alang, karena saya keturunan Datuk Talingan Langit
Humbalang:"Oh ya, ayah kau Datuk Talingan Langit kan orang sakti. Ya udah Rajo, kita bantai aja cucunguk cucunguk Hang Cinda ini!!
Rajo Langit:"Alang, kita ini tidak sedang di Kumayan, jadi gak ada anak buahnya Cinda di sini!?
Humbalang:"Maaf Rajo
Setelah beberapa menit Humbalang dan Rajo bertarung lawan Pendekar dari Pajajaran Jaka Tingkir pun muncul😆
Sekilas Info: Cerita ini mungkin gak akan yambung sama Jaman Pajajaran Inyek ataupun Jaka Tingkir, karena mereka berbeda Generasi dan berbeda Profinsi
Pendekar Pajajaran:"Sial! Semakin lama ini cerita makin membingunkan saja!
Humbalang:"Siapa tu Rajo?
Rajo Langit:"Meneketehek! Saya kan bukan Orang Jawa...
Humbalang:"Fiks ini Naratornya mulai aneh
Jaka Tingkir:"Jangan banyak bacot, pada ngapain lu semua ada di disini?
Rajo Langit:"Menurut loe, kita lagi bertarung Wooy!!... Pakai tanya lagi!
Jaka Tingkir:"Pas kalau gitu, ayo hadapi aku kalau kalian sangup!
Rajo Langit:"Woy nantangin ni anak
Dan akhirnya dengan kedatangan Jaka Tingkir, pertarungan pun jadi semakin seru. Kini 4 pendekar dari tanah Sunda, Jawa dan Sumatra pun sedang pada adu Ilmu.
Sementara itu di dalam Istana Pajajaran Raden Kolo Winggi yg lagi bertamu ke kerajaan besar pajajaran pun mulai resah, Raden resah karena sikap para pendekar akhir akhir ini mulai bersikap aneh.
P.Siliwangi:"Ada apa saudaraku, tampaknya kau lagi resah?
R.Kolo Winggi:"Maaf baginda Raja, saya resah tu karena belum lama saya di kejar kerjar sama Depkolepgor
P.Siliwangi:"Wew!?(terkejut) Depkoleptor...??(binggung)
R.Kolo Winggi:"iya baginda
P.Siliwangi:"Apa tu Depkoleptor??(bertanya tanya)
R.kolo Winggi:"Sejenis makanan dari masa depan Pak
P.Siliwangi:"Aneh, kabur dari makanan
Setelah sekitar 15menit Prabu Siliwangi ngobrol tentang hal hal yg mengenai permusawaratan keadilan bagi seluruh Rakyat Pajajaran, Kian Santang pun datang
R.Kian Santang:"Sampurasun
"Serentak Siliwangi dan kolo winggi pun menjawab. "Rampes"
R.kian Santang:"Kok kempes paman (ngeledek Raden Kolo Winggi)
R.Kolo Winggi:"Rampes Raden, bukan kempes
R.Kian Santang:"iya paman
Di kejauhan di gunung merapi tampaknya Mak Lampir dan Gerandong sedang mengawasi kerajaan Pajajaran lewat ajian Banyu Koco
Tidak ada komentar:
Posting Komentar